Yang Kerja Keras Dapat Ucapan Terima Kasih, yang Kerja Santai Dapat Transferan Terima Kasih

Dalam dunia kerja yang serba dinamis dan kompetitif, keadilan sering kali menjadi barang langka. Fenomena “yang kerja keras dapat ucapan terima kasih, yang kerja santai dapat transferan terima kasih” bukan sekadar ungkapan sinis, melainkan potret nyata dari ketimpangan yang kian terasa di banyak tempat kerja - baik di instansi pemerintah, perusahaan swasta, maupun lembaga sosial. Ungkapan ini menggambarkan situasi di mana mereka yang bekerja sungguh-sungguh, loyal, dan berkomitmen terhadap tugas justru sering kali tidak mendapatkan penghargaan yang sepadan. Sementara itu, mereka yang pandai beradaptasi dengan “lingkungan sosial kantor” yang tahu cara membangun citra, berbasa-basi, dan menjaga hubungan dengan atasan, justru mendapatkan pengakuan lebih, bahkan dalam bentuk finansial. Tak bisa dipungkiri, di banyak tempat kerja, kemampuan teknis dan etos kerja tinggi tidak selalu menjadi kunci kesuksesan karier. Banyak kasus menunjukkan bahwa mereka yang pintar membangun relasi dan menjag...